PopulerSosialSosok

Dari PSMTI hingga Perwanti, Abraham Rudy dan Helga T. Abraham Hadir Kenang Murdaya Po

BOGOR, JAWA BARAT, GNNINDONESIA.COM — Rabu, 16 Juli 2025 menjadi hari penuh makna di kediaman keluarga besar almarhum Murdaya Widya Winarta Po di kawasan Rancamaya, Bogor, Jawa Barat. Dalam suasana khidmat dan penuh penghormatan, keluarga serta sahabat lintas generasi dan sektor berkumpul untuk memperingati 100 hari wafatnya tokoh nasional yang dikenal sebagai pengusaha visioner dan pejuang kebangsaan.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Ketua DPD RI Sutan B. Najamudin, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Ketua Dewan Penyantun Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Abraham Rudy, serta Helga T. Abraham selaku Presiden Asian-China Youth Association (ACYA) sekaligus Ketua Umum Perwanti (Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia). Sejumlah pemimpin organisasi sosial, budaya, dan keagamaan juga turut hadir dalam rangkaian acara yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari.

Peringatan dimulai dengan doa dan puja bakti di altar utama sebagai bentuk penghormatan spiritual terhadap almarhum. Di siang hari, acara dilanjutkan dengan sesi “Legacy & Testimoni”, di mana keluarga, sahabat, dan rekan seperjuangan mengenang keteladanan serta perjuangan hidup almarhum semasa hidupnya.

Murdaya Widya Winarta Po bukan hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, namun juga sebagai tokoh yang memanfaatkan pengaruh dan kekuasaannya untuk memperjuangkan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kebangsaan. Selama dua periode menjabat sebagai anggota DPR RI, almarhum dikenal konsisten memperjuangkan penghapusan diskriminasi dan mendorong pengakuan setara terhadap komunitas Tionghoa di Indonesia.

“Banyak visi, misi, dan nilai luhur yang ditinggalkan oleh Bapak Murdaya Po. Kami membentuk forum bersama berbagai organisasi Tionghoa untuk terus mengabdi kepada Indonesia. Semuanya rukun dan bersatu demi NKRI,” ungkap Siti Hartati Murdaya, istri almarhum.

Ketua DPD RI, Sutan B. Najamudin menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam. “Beliau adalah tokoh pemersatu yang selalu mendekati semua komunitas, tidak hanya Tionghoa, tapi seluruh etnis di Indonesia. Sosok yang rendah hati dan memiliki banyak sahabat lintas suku dan agama. Nilai-nilai ini harus kita lanjutkan,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, mengenang pesan almarhum yang selalu melekat di hatinya. “Beliau selalu menekankan pentingnya memperjuangkan hak masyarakat kecil, cinta tanah air, dan integritas dalam menjalankan amanah. Yang paling saya ingat adalah nasihatnya agar jangan sekali-kali menggunakan anggaran pemerintah untuk keuntungan pribadi,” katanya.

Melalui peringatan ini, keluarga besar berharap nilai-nilai perjuangan, kebangsaan, dan kemanusiaan yang diwariskan oleh almarhum Murdaya Widya Winarta Po dapat terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus.

Karena, sebagaimana diyakini keluarga, “Kehidupan tidak diukur dari lamanya waktu, tetapi dari kedalaman makna yang ditinggalkan.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *