Berita

Unpam Rayakan Hari HAM Lewat Seminar dan Diskusi, Bukan Unjuk Rasa

Tangerang Selatan, GNNINDONESIA.COM – Ketua Koordinator Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Universitas Pamulang (Unpam), Ahmad Muajir, pada Rabu (26/11), mengeluarkan pernyataan resmi mengenai arah gerakan dan kegiatan mahasiswa dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia yang jatuh pada 10 Desember 2025. Dalam pernyataannya, Muajir menegaskan bahwa Ormawa Unpam tidak akan melaksanakan aksi unjuk rasa ataupun bentuk demonstrasi lainnya di dalam dan luar lingkungan kampus.

Muajir menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil konsolidasi internal bersama seluruh unsur organisasi mahasiswa di Unpam. Pertimbangan utama di balik kebijakan ini adalah menjaga stabilitas akademik, keamanan, serta memastikan fokus mahasiswa tidak terganggu oleh dinamika eksternal menjelang puncak kegiatan organisasi tahunan.

“Setelah melalui diskusi dan koordinasi dengan seluruh Ormawa, kami sepakat bahwa peringatan Hari HAM Sedunia tahun ini lebih efektif dilaksanakan dalam bentuk kegiatan edukatif di dalam kampus. Kami tidak merencanakan aksi turun ke jalan,” ujar Muajir dalam pernyataan tertulisnya.

Lebih lanjut, Muajir menekankan bahwa saat ini seluruh organisasi mahasiswa Unpam tengah memasuki fase krusial, yakni rangkaian penyelenggaraan Pemilihan Umum Raya (Pemira) yang menjadi momentum pergantian kepemimpinan mahasiswa. Pelaksanaan Pemira yang dimulai pada pertengahan November hingga akhir Desember 2025 menuntut kesiapan administratif, teknis, dan pengawasan yang maksimal dari seluruh elemen Ormawa.

“Pada periode ini fokus utama kami adalah memastikan Pemira berjalan secara demokratis, terbuka, dan akuntabel. Seluruh energi perlu diarahkan pada suksesnya proses pemilihan, sehingga kegiatan peringatan Hari HAM kami kemas secara internal dan lebih substantif,” lanjutnya.

Ahmad Muajir menjelaskan bahwa peringatan Hari HAM Sedunia di lingkungan Unpam tetap akan dilaksanakan melalui berbagai agenda akademik seperti seminar tematik, diskusi panel, lokakarya, dan program refleksi mahasiswa yang melibatkan tokoh HAM, akademisi, serta perwakilan organisasi sosial. Kegiatan tersebut direncanakan berlangsung pada 9–11 Desember dengan melibatkan seluruh fakultas serta perwakilan unit kegiatan mahasiswa.

Ia menegaskan bahwa keputusan untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa bukanlah bentuk pengabaian terhadap isu-isu kemanusiaan yang berkembang, melainkan strategi untuk memastikan bahwa pemahaman mengenai HAM dapat diserap secara lebih mendalam melalui pendekatan edukatif dan dialogis.

“Komitmen kami terhadap isu HAM tetap kuat. Namun pada tahun ini, kami memilih metode yang lebih kondusif dan relevan dengan situasi internal kampus. Edukasi dan dialog adalah bagian penting dari pembentukan kesadaran kritis mahasiswa,” ujarnya.
Pihak rektorat Unpam menyambut baik langkah yang ditempuh Ormawa, terutama karena dinilai mampu menjaga stabilitas aktivitas akademik sekaligus mengedepankan nilai-nilai demokrasi melalui pelaksanaan Pemira. Rektorat juga memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan refleksi dan edukasi HAM yang digagas oleh Ormawa.

Dengan diterbitkannya pernyataan resmi ini, Ormawa Unpam berharap seluruh mahasiswa dapat memahami arah kebijakan organisasi dan turut berpartisipasi secara aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan, baik peringatan Hari HAM maupun penyelenggaraan Pemira.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *